Kumpulan puisi Ervine Ari
Puisi Cinta Ervine Ari
Salahku
Kugendong senja memerah jingga
Biarkan ku menyatu pada malam
Bersama sesal yg bersemayam
Hembuskan untuknya tercinta
Aku hanya manusia biasa
Tak luput dari dosa
Ku hanya ingin cinta
Rasa ku pada nya kian membara
Namun ku tak kuasa
Apalah daya hamba, Paduka
Seakan hanya lara yg tersisa
Menatapnya penuh duka mendera
Salahku terlalu perasa
Salahku, yg terlalu mendamba
Sehingga kini terluka
Biarkan badai ribut diluar sana
Kucoba kubur sejuta rasa
Kupendam ia dalam dalam
Agar rasa ku kian padam
Ya, Aku pasrah
Ini semua salahku..
Sabtu, 26 November 2016 (fdlyndyyy)
Puisi By : Ervine Ari
Dimana kau yg nyata?
Tangisan langit berjatuhan diatas atap
Waktu masih juga terlelap
Tak bisa melihat maupun menatap
Hatimu tak jua berkejap
Bagaikan dahan yg ditingkap
Redup pupus sinar gemerlap
Bodoh diriku buai perangkap
Orang orang rupawan memperebutkanmu
Mereka bersolek mencarimu
Dengan sekali berkedip, mereka menyayangimu
Mereka yg haus akan perhatian
Hilang sudah moral perbuatan
Para kaum hawa terpikat auramu
Saling memperebutkan posisi sebelahmu
Begitupun diriku yg tak tahu malu
Namun, banyak orang menduplikatmu
Berbekal raut tampang lugu
Hatiku meradang takut tertipu
Entah inikah kutemukan dirimu yg palsu?
Aku tak lagi piawai
Memainkan peran yg telah dimulai
Agar rasaku segera usai
Ku tak ingin lagi terbuai
Minggu, 27 November 2016 (fdlyndyyy)
Puisi by : Ervine Ari
Rindu Tansu
Masih senyap langit sekarang
Dibungkam deras gelombang
Katakatamu membuatku bimbang
Rinduku terhantam jurang
Dan merpati pulang ke sarang
Berdiri kokoh namun tak seimbang
Akan sebuah cinta yg terlarang
Aku merindu kenangan dulu
Canda tawa dan teringat sebuah ceritamu
Tapi aku sadar itu bukan untuk ku
Hanya sebuah isyarat kalbu
Tipu daya langit biru
Bersalah bertabur abu
Aku bukan awie
Yg kau puja bagai dewi
Bahkan dicintai laksana peri
Namun terlanjur terima hati
Salahku yg tak tau diri
Kini hatiku merana tiada arti
Karma datang menakuti
Tangisan selalu membayangi
Rindu menggegubu dalam api
Terima kasih pelangi yg kau beri
Selama ini
Ingin ku sampaikan rindu
Tapi cara tak menahu
Melupakan namun gagal selalu
Selasa, 9 Agustus 2016
(Desc by Vrytsu)
Puisi by : Ervine Ari
Secret of Admirer
Mega mega melintas bebas
Burung burung kini terbang landas
Pucuk pucuk dahan kian meranggas
Tatkala menjelma musim panas
Yang terhantam ribuan naas
Dimanakah ranum wajah malammu
Dentingan ranting mengundangmu
Rembulan kian bercahaya sendu
Membayangkan pangeran datang dari musim salju
Lesatkan panah menusuk kalbu
Kumendamba mu kekasih
Walau ku tahu ini perih
Melafalkan nama mu begitu fasih
Mengerang batin selalu merintih
Mengagumi di balik jubah rahasia
Menyayangi dalam topeng prahara
Mencintaimu aksara kentara
Jumantara telah mengingatkannya
Lewat karma dan nyata
Biarkan ku sejenak terlayang
Ku lihat bayang bayang
Walau hanya sekedar selayang
Pikir ku kian melayang
Terhempas angin terbang
Jauh nian memandang
Bunga kamboja mulai bersemi Biarkan waktu silih berganti
Mengapa ini terulang tuk kedua kali?
Senin, 26 September 2016
(Desc by ndy)
Puisi by : Ervine Ari
Tuhan, sampai kapan?
Kelam, gelap gulita telah menguasai gunung hingga angkasa
Segaris sinar bias mu mulai memudar
Cahaya pucat nan rupawan enggan menyapa
Ku tak rela jika kau sirna
Ku bendung kau dengan lentera permata
Agar kau tetap berkilau dalam redupnya sanubariku
Tahukah kamu? Terlalu lama ku menderita
Menatapi kenyataan begitu pahit dan merana
Engkau yang untukku niskala
Kupuja kau bagai Batara cinta
Pada duka mendera
Menyematkan luka diujung mata
Memancarkan senyum topeng durjana
Menggemakan seruan bahtera cinta
Entah sampai kapan Tuhan?
Ku tau Engkau tiada bosan
Dengan semua pertanyaan
Kini, masih senyap tiada bidasan
Aku adalah mahkluk rapuh
Hanya dapat datang dan berlabuh
Namun, rasa ku semakin tumbuh
Dia yg untukku jauh merauh
Dengan langkah yg bertabuh
Sabtu, 12 November 2016
Puisi by : Ervine Ari
Puisi Ulang Tahun / Sahabat
Bornday,15 years old
Lilin tak setegak 10 tahun lalu
Akan sebuah usia baru
Tak ada rasa pilu
Maupun sesak di kalbu
Selembar gambar mengundang rindu menggebu
Masih polos tak menahu
Sembari diri tak tau malu
Kini aku tertunduk lesu
Tatkala bibir membisu
Mengiring masa lalu
Hari ini terlahirnya aku untuk sekian kalinya
Tak perlu tahta, harta bahkan permata
Untuk mengundang tawa dan bahagia
Terlompat jauh dekade lampau
Masih penuh gelak tawa dan riang
Sembari menghembuskan angin diatas lilin
Ya, terasa hangat
Kala mentari diesok pagi
Namun sekarang hanya dapat kulihat sepucuk gambar
Terkelu bagai tersambar
Airmata datang menghantar
Candaan tumbuh mengakar
Hanya doa yg menjalar
Tiada kata yg terdampar
Hadiah mulai terbongkar
Kenangan indah tak bisa ditukar
Sabtu,2 Juli 2016
Puisi by : Ervine Ari
Selamat Ulang Tahun, sahabat
Masih dibekam sunyinya malam
Kutaburkan tinta diselembar kertas coklat pekat
Agar senantiasa ku ingat
Tengah malam telah usai
Bulu bulu mata lelah terbuai
Namun, harus ada yg tiba
Untuk yg terjaga disana
Pergilah wahai waktu
Ada selamat ulang tahun
Untuknya yg ku tuju
Kutak lagi enggan berlamun
Sahabat
Dihari istimewa ini
Tiada ungkapan kata
Tak dapat kuberi hadiah permata
Hanya selembar kata kata
Ku tau, tak dapat dirasa maupun teraba
Kulayangkan sebuah doa kepada Yang Maha Kuasa
Untukmu, sahabat jiwa
Temaram, cahaya lilin bak lentera
Pisaulah saat ini berpusaka
Tiada kejutan tersisa
Ada yang harus tiba tepat waktunya
Semoga dia masih ada menantiku
Selamat ulang tahun sahabatku
Kini kau melangkah usia baru
Melambung jauh langit biru
Senin, 14 November 2016 (To: Dewi Susan, 17yo , 24.11.16)
Puisi by : Ervine Ari
Usia Baru mu
Pucuk pucuk lembayung senja
Kutimang bulan nan jauh diangkasa
Sepercik gelak tawa membelah cakrawala
Desiran ombak menampari senyumnya
Kini, tak dapat kusembunyikan tawa
Tiupan angin kau hembuskan pada secercah cahaya
Kau injak diusia barumu
Bunga cempaka menyiurkan daun daun
Untukmu yg terjaga selalu
Ada selamat ulang tahun
Minggu, 20 November 2016 (Dewi Susan)
Puisi by : Ervine Ari
Puisi Nasehat
Dimana letak syukurmu?
Wahai manusia
Dimana letak syukurmu?
Tuhan telah mengingatkanmu
Dengan menahan kesusahan
Dengan sentuhan bahagia
Lewat harta dan tahta
Agar senantiasa bersyukur padaNya
Dia telah menegurmu
Dengan hembusan kecil
Lewat gempa yg mengguncang
Agar sentosa kau berpegang
Bukan saling berperang
Agar kau selamat dari akhir menjelang
Wahai manusia
Sadarkah kau dari ini?
Dimana hati nurani
Perbuatan mu sungguh keji
Tumpaskan, tapi jenawipun telanjang memihak tirani
Sungguh tiada panji
Kau dipandang Sang Illahi
Kamis, 29 September 2016
Puisi by : Ervine Ari
Nah itulah beberapa puisi karya Ervine Ari semoga dapat menjadikan motipasi dan insfirasi dan semoga terus berjaya Ervine Ari
Sumber coretan tinta emas
Kumpulan puisi Ervine Ari
Reviewed by Unknown
on
September 10, 2017
Rating:
Post a Comment